Quality in Relationship

-

 Alohaa, been a while yaa. 

Jujurly, akhir-akhir ini lagi ga nemu mood buat nulis. Kayak aku terakhir nulis postingan dan langsung aku post ya 7 Maret itu. The very last time I have my own muse. anjas. Ga ding, bercanda. Sampe sekarang juga bakalan tetep ada muse cuma ganti aja ye. Lagi liburan semester, bukannya rebahan doang malah aktif organisasi, acara dan kepanitiaan lainnya. But I think bakalan ada postingan sendiri, gak aku tulis di sini. 

Postingan dengan judul ini adalah janji saat aku membuat QnA di instastory dengan pertanyaan yang sama tapi aku merasa belum puas jawabinnyaa karena keterbatasan tempat :) jadinya aku bikin polling mau ga pertanyaan "What quality do I look in relationship?" dibuat postingan blog, eh banyak yang mau. Yaudah deh. So, here we go. 

Kayanya ya, kalau misalnya ditanya makin kesini jawaban yang bakalan aku berikan pastinya sounds lebih dewasa as I growing up thru a lot of things juga. The real quality I look in relationship is companionship. Orang yang bisa nemenin thru ups and downs and every twist in every corner. Someone who stays no matter what happen during our moments. Someone who chooses to actually love me just the way I am, someone who has pure intention and great attention. Someone who is not only older but also wiser. Someone I know I can always count on and someone I can feel home within him, someone who can bring the best of me without changing me into someone I am not. 

see? I'm not even talking about physical things, I do talking about attitude, behaviour and gentleman. Cause I'm not your-seventeen-girl anymore. I'm so much more than it, I'm not longer attracted to physical. I'm attracted to great attitude, someone who has manner and value he brings from his soul. Rather than, someone who knows. Know how to act, handle and decide things. Someone who I can adore forever. 

Mungkin akan terdengar terlalu diatas awan dan yaa kelebihan comes with kekurangan. Jangan hanya berharap kelebihan kalau kamu gabisa menerima kekurangan dia. Orang itu satu paket, baik dan buruk. Pilihlah yang sekiranya pun dia buruk, kamu masih bisa mentoleransi dia dan tetap memilih untuk bersama. 

Karena perasaan cinta, sayang, dan suka itu sangatlah cepat naik dan turun. Itu perasaan, pemilikinya hanyalah Allah dan pengendalinya kita. Allah Maha membolak-balikkan hati seseorang. Jadi jangan pernah terlalu berharap kepada manusia. Pilihlah dia yang semarah apapun dia, tidak berkata kasar dan main tangan. Pilihlah dia yang dengan tenangnya bisa menenangkanmu. Pilihlah dia yang menjadikan agama sebagai landasan hidup dan pedoman bertingkah laku. Pilihlah dia yang tidak hanya menyanyangimu tapi juga keluarga besarmu. Pilihlah dia yang memilihmu. 







Love comes with unexpected time, mostly person. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

gimana kalo?

-
Bagaimana jika misalnya orang sempurna itu gak ada? Bagaimana jika mereka hanya ada di kdrama atau series netlflix aja?  Bagaimana jika mereka cuma tipuan dongeng, cerita fiktif yang dikarang semata?  A prince riding a horse that save your life? A prince who brings your left-after-party-shoes and bring you out from your evil stepmom house?  A prince that kiss you softly to wake you up?  Apa? Apalagi cerita sempurna yang kamu mimpikan? Gimana kalau misalnya, kita tuh ga harus dapet yang sempurna? Gimana kalau misalnya, yang kita perluin itu dapet orang yang baik dan kurangnya cukup bisa kamu terima?  Gimana kalau misalnya karakter-karakter itu dibuat oleh pengarang hanya untuk glorifikasi "sosok idaman", "sosok sempurna", "tipe ideal" sedangkan di kehidupan nyatanya nyaris tidak ada yang bisa memenuhi semua standard yang "diceritakan".  Jangan menutup mata, apalagi pura-pura ga sadar "emang belum nemu yang aku suka aja".  Gimana kalau mi...
Read more

Ngomongin 🚅

-
Kayanya keseringan naik kereta api jadi bikin aku mikir bahwa perjalanan hidup itu mirip sama saat kita naik kereta. In little context, kuliahku di Surabaya dan rumahku di Malang yang bikin aku tiap kali ada kesempatan balik rumah ya paling enak naik kereta karena deket, murah dan bisa kapan aja langsung cus.  Anyways, balik lagi ke bahasan kalimat pertama di postingan ini.  Di kereta tuh orang tuh pada punya tujuannya masing-masing, in my case ya dari Surabaya Gubeng aja, ada yang berenti dan turun di Sidoarjo, Bangil, atau Lawang, dan segala tempat pemberhentian yang sudah disediakan. Mereka naik kereta sambil menikmati gronjalan demi gronjalan sembari memanjakan mata dengan pemandangan.  Kalian wajib bgt naik kereta api rute SBY-MLG karena view nya beuh, gaada dua.  Kadang kita duduk sendiri, kadang juga seat sebelah ada orangnya. Orang yang disebelah kita ini belum tentu punya tujuan yang sama kaya kita. Bisa jadi mereka turun di stasiun terdekat berikutnya atau ...
Read more

Parents as Teachers

-
Alohaa people, Awal mula kedua orang tua gue bertemu adalah dimasa kuliah disalah satu universitas negeri di kota Malang dengan jurusan yang sama, yakni fisika. Hanya beda kelas tidak menghalangi niat papa gue untuk ndeketin mama gue nih. Singkat cerita, diantara semua laki yang ndeketin mama, hanya papa yang berani langsung main ke rumah mama yang ada di kota Madiun. Melihat keseriusan papa, akhirnya mereka nikah tepat setelah papa dan mama lulus S1. Waktu papa S2 di Bandung, mama lagi hamil anak ketiga, which is mas gue yang ketiga. Papa S3 di Malang waktu gue udah SD. Sedangkan mama di universitas negeri yangsama melanjutkan S2 waktu gue SMP. Kedua orang tua gue, berada dalam jurusan yang sama yakni fisika. Sekarang papa jadi dosen di salah satu universitas swasta dan mama jadi guru sekolah menengah pertama negeri di kota yang sama. Malang. Yang jadi inti pokok nih dalam postingan gue kali ini adalah, gue sangat bangga dan bersyukur bisa lahir dari kedua orang tua yang alhamdulill...
Read more