Being A Teenager

Alohaa internet,


FYI, sekarang gw lagi di kantin sekolah dan dikelilingi temen-temen cowok gw. Lagi hujan dan pas banget buat nulis. Jadi, mumpung masih ada inspirasi langsung sikat aja kali ya.
Untuk mempersingkat post kali uni langsung aja kali yah, jadi aku mau cerita bahwa akhir-akhir ini pikiran gw sekarang teralihkan bahkan untuk hal yang tidak jelas alasannya. Gw tipe orang yang moody-an, yang gampang galau tanpa alesan. Jadi ya gitu, susah buat move on ke sesuatu yang baru.

After all these times, gw masih mencari alasan dibalik kenapa gw sering galau. Setelah dipikir-pikir tidak ada manfaat dan faedahnya sama sekali, gw memutuskan buat menuangkannya dalam bentuk blog. Hasil riset yang telah gw pikirkan setiap kali gw mandi adalah gw galau karena gw terlalu membawa perasaan. Dan jujur ya gw sadar. sampai sekarang gw masih belajar bagaimana mengendalikan perasaan yang datang silih berganti. Kadang hujan kadang terang. Kehidupan cuy.

Alasan kedua adalah mungkin karena gw masih anak-baru-gede. Which is sangat rentan untuk mengalami masa-masa seperti ini. Bingung menentukan keputusan hingga gak bisa milih baju di lemari. Nice. Sebenernya ngerasa agak sebel sama diri sendiri karena jadinya keliatan sangat tidak dewasa. Terkadang emang perlu sih buat tau proses jadi dewasa itu gimana. Kadang emang perlu waktu buat menenangkan diri saat lagi emosi yang gak bisa dikendalikan gitu. I feel you.

Susah juga jadi remaja yang sudah dituntut untuk berfikir dewasa dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Berfikir kritis setiap saat dan harus mengikuti setiap peraturan yang ada. Ada rasa yang ingn diledakkan setiap saat, kalau udah sedih beneran sedih, kalau udah senang rasanya dunia seru banget tapi ya pasti ada plus minus ya. Disyukurin aja, sebagai orang yang lagi mengalami masa peralihan anak-anak menuju dewasa yang gw rasain ya gini-gini aja. Karena rezeki, kematian dan jodoh itu sudah ada yang ngatur.

Satu hal yang gw tau dengan pasti dan jelas adalah, ini akan berlalu. Semua masa itu ada jamannya. Jadi, gausah cemas berlebih sampai ada yang bunuh diri karena putus cinta di usia belia. Tenang aja, take it slow. Pasti akan berlalu. Pasti. Akan ada masanya dimana kita berlaku dan bertingkah dengan dewasa.

Pertanyaannya, akankah kita berhasil melewatinya?

Popular posts from this blog

gimana kalo?

#4 Desember : RoadTo2024

Admiring People