Silence Speaks Louder
Alohaa,
Sudah agak lama mencurahkan uneg-uneg di blog.
Aku kembali dengan mengangkat topik pembicaraan yang sudah umum bahkan dianggap lumrah yang tanpa kita sadari mungkin kita jadi pelakunya. Apaan sih? Hidup dalam suatu grup dan seolah-olah membatasi komunikasi dengan manusia lain diluar grupnya, nyatanya banyak orang yang berfikiran bahwa manusia itu makhluk sosial, ya kali, gue juga tau kalau itu. Yang aku maksudkan disini adalah manusia yang hidup hanya dengan orang itu-itu saja dan gak mau dimasukin dengan orang baru lainnya. Mungkin bila hanya berjalan sementara dampaknya tidak begitu ketara, tapi kalau terus-terusan orang yang gak bisa masuk ke lingkungan ini akan merasa dikucilkan tanpa alasan yang jelas hanya karena si grup ini sudah gak mau nambah anggota.
Kenapa aku bisa bilang seperti ini? Kenyataannya sudah ada dimata aku, aku melihat sendiri bagaimana si grup ini dengan mudahnya menolak orang baru dan seakan tidak butuh orang lain. Ada rasa kesal dan empati yang aku rasakan saat melihat hal itu terjadi, kenapa sih kita harus membeda-bedakan? Kenapa sih kita mengkotak-kotakan dalam pergaulan? Kenapa kita hanya bisa jalan dengan kelompok orang yang rata-rata ya gitu-gitu aja? Pertanyaan yang aku gak habis pikir adalah sampai kapan kita mau hidup dalam lingkaran kita sendiri? Sampai kapan kita jadi orang yang un-sosial? Jadi orang yang tidak menyapa sebelum disapa duluan?
Terkadang, aku juga merasakan hal yang aku tulis. Susah diterima di lingkungan baru, dicuekin saat ingin berteman atau bahkan yang lebih parah adalah gak dianggap ada. Tapi aku juga sadar akan selalu ada orang yang bareng sama kita melalui ups and downs kita. Percaya deh, God is good, walaupun susah menerima kenyataan dan lebih sering menyalahkan keadaan sih. Sebenarnya segala sesuatu itu tergantung reaksi kita, kalau emang nyatanya mereka gak bisa dan gak mau menerima kita ya cari aja lingkungan yang baru, lingkungan yang fits sama kita. Karena mungkin gak semua lingkungan cocok sama kita namun pasti ada sedikitnya satu lingkungan yang perfectly fits buat kita.
Selama ini aku cuma diam saat gak diperlakukan dengan adil, bukan karena aku lemah atau apa, cuma aku sadar aja bahwa gak semua masalah perlu reaksi dari kita. Sedih sih kadang, but you can't have a rainbow without a little rain, right?
Have you found your right people?
Sudah agak lama mencurahkan uneg-uneg di blog.
Aku kembali dengan mengangkat topik pembicaraan yang sudah umum bahkan dianggap lumrah yang tanpa kita sadari mungkin kita jadi pelakunya. Apaan sih? Hidup dalam suatu grup dan seolah-olah membatasi komunikasi dengan manusia lain diluar grupnya, nyatanya banyak orang yang berfikiran bahwa manusia itu makhluk sosial, ya kali, gue juga tau kalau itu. Yang aku maksudkan disini adalah manusia yang hidup hanya dengan orang itu-itu saja dan gak mau dimasukin dengan orang baru lainnya. Mungkin bila hanya berjalan sementara dampaknya tidak begitu ketara, tapi kalau terus-terusan orang yang gak bisa masuk ke lingkungan ini akan merasa dikucilkan tanpa alasan yang jelas hanya karena si grup ini sudah gak mau nambah anggota.
Kenapa aku bisa bilang seperti ini? Kenyataannya sudah ada dimata aku, aku melihat sendiri bagaimana si grup ini dengan mudahnya menolak orang baru dan seakan tidak butuh orang lain. Ada rasa kesal dan empati yang aku rasakan saat melihat hal itu terjadi, kenapa sih kita harus membeda-bedakan? Kenapa sih kita mengkotak-kotakan dalam pergaulan? Kenapa kita hanya bisa jalan dengan kelompok orang yang rata-rata ya gitu-gitu aja? Pertanyaan yang aku gak habis pikir adalah sampai kapan kita mau hidup dalam lingkaran kita sendiri? Sampai kapan kita jadi orang yang un-sosial? Jadi orang yang tidak menyapa sebelum disapa duluan?
Terkadang, aku juga merasakan hal yang aku tulis. Susah diterima di lingkungan baru, dicuekin saat ingin berteman atau bahkan yang lebih parah adalah gak dianggap ada. Tapi aku juga sadar akan selalu ada orang yang bareng sama kita melalui ups and downs kita. Percaya deh, God is good, walaupun susah menerima kenyataan dan lebih sering menyalahkan keadaan sih. Sebenarnya segala sesuatu itu tergantung reaksi kita, kalau emang nyatanya mereka gak bisa dan gak mau menerima kita ya cari aja lingkungan yang baru, lingkungan yang fits sama kita. Karena mungkin gak semua lingkungan cocok sama kita namun pasti ada sedikitnya satu lingkungan yang perfectly fits buat kita.
Selama ini aku cuma diam saat gak diperlakukan dengan adil, bukan karena aku lemah atau apa, cuma aku sadar aja bahwa gak semua masalah perlu reaksi dari kita. Sedih sih kadang, but you can't have a rainbow without a little rain, right?
Have you found your right people?
Comments
Post a Comment