1/3
Sudah genap setahun, gue hidup merantau jauh dari orang tua untuk menempuh masa SMA. Setahun pertama ini sangat penuh dengan pengalaman baru, jutaan rasa yang teraduk menjadi satu, dan juga runtutan cerita yang sangat seru. Setahun ini, alhamdulillah, gue dapet kesempatan mengikuti lomba kebumian walaupun gak menang. Gak lama setelah itu, gue jadi waketos osis putri di sekolah. Alhamdulillah, semua gue syukurin. Sangat banyak pengalaman yang menyenangkan dan tak kalah melelahkan saat ikut dan mengabdi di sekolah lewat kegiatan osis. Semester 2, gue ikut lomba debat ranah hukum,namanya ACDC (ALSA Courtlike Debate Championship) which is my first time debate championship that i'll never forget, yang sangat seru dan gue mendapat banyak ilmu tentang hukum disana. wqwqwq, tapi berakhir dengan kekalahan. Lanjut dengan lomba debat lagi, NSDC (National Schools Debating Championship) alhamdulillah, 3rd. All praises to Allah :). Dan untuk pengalaman demi pengalaman yang berharga yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Gue jadi merasa, mutusin untuk akhirnya pondok/merantau/hidup jauh dari orang tua ternyata sangat diluar apa yang gue pikirkan sebelum gue berangkat mondok. Iya, jelas awal-awal memang sangat susah untuk beradaptasi dan mengenal lingkungan sekitar. Tapi, setelah setahun dan terjun langsung dalam lapangan kondisi merantau ternyata tidak se-menyedihkan itu. Justru, kita belajar mengenai banyak hal, salah satunya adalah tanggung jawab atas mengambil keputusan. Karena, jujur, ya jauh dari orang tua sempat membuat aku concern dan sedikit cemas tentang semua keputusanku. hehehehe. but, luckily, i can handle it as soon as i face my own problem.
Dan juga, sampai detik ini bahkan, aku terus dan akan selalu bersyukur karena sudah memutuskan melewati masa SMA ku di Pondok. Kita tau sekarang Indonesia sedang mengalami krisis moral karena kurang asupan pendidikan karakter yang kuat di sekolah. Maka dari itu, aku sangat bersyukur bisa berada di lingkungan yang saling mengingatkan dalam hal kebaikan. hehehehe. Semakin kesini juga aku merasa bahwa niat yang baik akan menuntun ke dalam kebaikan juga. Alhamdulillah.
Mungkin benar bila, gue bukan manusia sempurna yang bisa menghadapi semua dengan sempurna pula. Kadang gue juga, perlu diakui, gue memang ceroboh dan kadang payah dalam mengatasi masalah. Gue sering salah dan bermasalah. But trust me, it'll be worth in the end. Pada akhirnya, kita akan belajar dari kesalahan itu dan tidak mengulanginya. Well, sometimes, i still do. wqwq.
Aku mendedikasikan tulisan ini, untuk yang sudah setahun bersamaku through ups and downs. If you read this, you are the special one. Untuk, Ayu dan Yasmin yang sudah dengan penuh ke-willing-an berteman dengan aku. Thankyouuu so much. Untuk semua anak kelas xm8, dari no absen 2 sampai 26, karena gue absen pertama:) terimakasih untuk segala dukungan dan semangat, kekompakkan setahun ini semoga terus terjalin. yang selalu seru saat main bola kasti dan yang paling girang saat jamkos. i luh ya.
Untuk temanteman osis 2017/2018 angkatan 23 maupun 24, seperti kata mbak Aisyah, "Kita bukan organisasi, kita adalah sebuah keluarga" terimakasih setahun penuh makna ini, keluargaku. Untuk seluruh angkatan 24 khusus putri, terima kasih untuk kebersamaannya, mari terus ditingkatkan<3
And for everyone, who has been crossing my life during this amazing one year. I wanna say, a lot of thank. For making me the person i am today.
Cannot wait to spend my second year of my rantau time, whatever happen inside it, i'm totally blessed.
People are coming into your life with two reasons, either a blessing or a lesson. Choose well.
Gue jadi merasa, mutusin untuk akhirnya pondok/merantau/hidup jauh dari orang tua ternyata sangat diluar apa yang gue pikirkan sebelum gue berangkat mondok. Iya, jelas awal-awal memang sangat susah untuk beradaptasi dan mengenal lingkungan sekitar. Tapi, setelah setahun dan terjun langsung dalam lapangan kondisi merantau ternyata tidak se-menyedihkan itu. Justru, kita belajar mengenai banyak hal, salah satunya adalah tanggung jawab atas mengambil keputusan. Karena, jujur, ya jauh dari orang tua sempat membuat aku concern dan sedikit cemas tentang semua keputusanku. hehehehe. but, luckily, i can handle it as soon as i face my own problem.
Dan juga, sampai detik ini bahkan, aku terus dan akan selalu bersyukur karena sudah memutuskan melewati masa SMA ku di Pondok. Kita tau sekarang Indonesia sedang mengalami krisis moral karena kurang asupan pendidikan karakter yang kuat di sekolah. Maka dari itu, aku sangat bersyukur bisa berada di lingkungan yang saling mengingatkan dalam hal kebaikan. hehehehe. Semakin kesini juga aku merasa bahwa niat yang baik akan menuntun ke dalam kebaikan juga. Alhamdulillah.
Mungkin benar bila, gue bukan manusia sempurna yang bisa menghadapi semua dengan sempurna pula. Kadang gue juga, perlu diakui, gue memang ceroboh dan kadang payah dalam mengatasi masalah. Gue sering salah dan bermasalah. But trust me, it'll be worth in the end. Pada akhirnya, kita akan belajar dari kesalahan itu dan tidak mengulanginya. Well, sometimes, i still do. wqwq.
Aku mendedikasikan tulisan ini, untuk yang sudah setahun bersamaku through ups and downs. If you read this, you are the special one. Untuk, Ayu dan Yasmin yang sudah dengan penuh ke-willing-an berteman dengan aku. Thankyouuu so much. Untuk semua anak kelas xm8, dari no absen 2 sampai 26, karena gue absen pertama:) terimakasih untuk segala dukungan dan semangat, kekompakkan setahun ini semoga terus terjalin. yang selalu seru saat main bola kasti dan yang paling girang saat jamkos. i luh ya.
Untuk temanteman osis 2017/2018 angkatan 23 maupun 24, seperti kata mbak Aisyah, "Kita bukan organisasi, kita adalah sebuah keluarga" terimakasih setahun penuh makna ini, keluargaku. Untuk seluruh angkatan 24 khusus putri, terima kasih untuk kebersamaannya, mari terus ditingkatkan<3
And for everyone, who has been crossing my life during this amazing one year. I wanna say, a lot of thank. For making me the person i am today.
Cannot wait to spend my second year of my rantau time, whatever happen inside it, i'm totally blessed.
People are coming into your life with two reasons, either a blessing or a lesson. Choose well.
weee ada gua nih
ReplyDeleteiya dong jelas, u're the best part of my first year senior high school.
Delete